BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Baterai
listrik adalah alat yang terdiri dari 2 atau lebih sel elektrokimia yang
mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi. Baterai sekarang ini telah
digunakan untuk banyak hal, sebagai sumber energi listrik yang lebih simpel.
Terdapat berbagai jenis baterai dengan prinsip kerja, keunggulan, dan
kekurangannya masing – masing, salah satunya yaitu baterai Lithium.
I.2 Tujuan
1. Mengenal
baterai Lithium.
2. Mengetahui
prinsip kerja baterai Lithium.
3. Mengetahui
keunggulan, kekurangan, dan penggunaan baterai Lithium.
4. Mengetahui
perbedaan baterai Lithium dan baterai Lithium-ion.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1 Pengenalan Baterai
Lithium
Terdapat
beragam jenis baterai dengan keunggulan, dan kekurangannya masing masing.
Terdapat 2 jenis baterai, yaitu baterai primer dan baterai sekunder.
Baterai
primer adalah baterai yang hanya bisa digunakan
sekali karena material elektrodanya tidak dapat berkebalikan arah ketika
dilepaskan. Contoh dari baterai primer adalah baterai alkaline dan baterai
silver oxide. Baterai sekunder adalah baterai yang dapat digunakan dan diisi
ulang beberapa kali karena komposisi awal elektroda dapat dikembalikan dengan
arus berkebalikan. Contoh baterai sekunder adalah baterai Ni-Cd (Nikel-Cadmium)
dan baterai Ni-MH (Nikel-Metal Hydride).
Baterai
Lithium merupakan baterai primer yang menggunakan Lithium sebagai anode. Pada
katode, ada berbagai unsur atau senyawa yang bisa dipakai, contohnya SO2,
SO2Cl2, FeS2, dan lain – lain. Namun, yang
paling sering dijumpai adalah baterai lithium dengan katode MnO2
atau Mangan Oksida. Baterai Lithium umumnya dibuat seperti bentuk uang logam,
sehingga biasa dikenal sebagai baterai koin (coin battery), atau baterai
kancing (button cell).
II.2
Prinsip Kerja Baterai Lithium
Seperti
halnya baterai jenis lain, baterai Lithium juga menggunakan reaksi redoks untuk
menghasilkan energi listrik. Dalam reaksi ini, ada yang dinamakan Sel Volta dan
Deret Elektrokimia / Deret Volta. Deret Volta yang sering dipakai adalah:
Li
K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Pada
deret ini, semakin ke kiri kedudukannya maka:
·
Logam semakin reaktif (semakin mudah
melepas elektron)
·
Logam merupakan reduktor yang semakin kuat
(semakin mudah mengalami oksidasi)
Seperti yang
terlihat, Lithium berada pada kedudukan paling kiri pada deret volta. Ini
menunjukkan bahwa Lithium merupakan unsur yang reaktif dan mudah mengalami
oksidasi. Jika diambil contoh reaksi yang terjadi pada baterai Lithium yang
paling umum digunakan, yaitu baterai Li-MnO2 didapatkan:
·
Reaksi pada Anode : Li+ + e– → Li Eo
= -3,04 V
·
Reaksi pada Katode : LiMnO2
→ Li+ + MnO2 + e–
Eo = +0,35 V
·
Reaksi Sel : Li
+ MnO2 → LiMnO2
Esel = +3,39
V
Pada reaksi ini,
reaksi oksidasi pada anode memiliki potensial sel standar sebesar -3,04 V. Pada
reaksi reduksi di katode besar potensial sel standar yang terjadi adalah +0.35
V. Jadi potensial standar untuk reaksi redoks yang terjadi dapat dihitung
dengan rumus:
Esel = EoKatode
– EoAnode
Esel = +0,35 – (-3,04)
Esel = +3,39 V
II.3 Keunggulan,
Kekurangan, dan Penggunaan Baterai Lithium
A. Keunggulan
-
Memiliki tegangan yang lebih tinggi
diantara baterai jens lain, yaitu dari 1,5 V hingga sekitar 3,7 V.
-
Bisa bekerja pada suhu yang sangat rendah.
-
Tahan lama, dapat bertahan hingga 10
bahkan lebih dari 15 tahun.
B. Kekurangan
-
Dapat memberikan arus yang cepat pada
sirkuit pendek yang dapat menyebabkan panas berlebih, pecah pada baterai,
bahkan menyebabkan ledakan.
-
Memiliki banyak resiko untuk pengiriman baterai
lithium menggunakan jalur udara, sehingga memiliki banyak peraturan yang
mengikatnya.
-
Berbahaya untuk kesahatan apabila
tertelan, bahkan jika tersangkut di hidung ataupun telinga.
-
Harganya cukup mahal.
C. Penggunaan
Baterai
Lithium biasa digunakan pada memori backup komputer ataupun untuk perangkat
portable seperti jam tangan atau kamera. Karena daya tahannya yang lama,
baterai Lithium dipakai pada peralatan oseanografi dan alat pacu jantung.
Baterai Lithium juga digunakan pada alat alat medis lainnya seperti defibrillator
implan, neurostimulators, dan sistem infus obat.
II.4
Perbedaan Baterai Lithium dan Lithium-Ion
Ketika
berbicara tentang baterai Lithium, maka akan terlintas di benak tentang baterai
Lithium-ion atau lebih dikenal dengan baterai Li-Ion. Kedua baterai ini
terdengar mirip, namun terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya.
Dilihat
dari sejarahnya, ide tentang baterai Lithium pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1912. Baterai Lithium pertama kali dikomersilkan pada sekitaran tahun
1970-an. Logam Lithium diketahui tidak stabil sehingga tidak dilakukan
percobaan lebih lanjut untuk membuatnya sebagai baterai isi ulang. Baru pada
tahun 1991, Lithium non-logam digunakan untuk membuat baterai yang kita kenal
dengan baterai Lithium-Ion.
Perbedaan
terbesar dari kedua baterai ini adalah dari jenisnya. Baterai Lithium merupakan
baterai primer sedangkan baterai Lithium-Ion, merupakan baterai sekunder.
Meskipun baterai Lithium adalah baterai yang tidak dapat diisi ulang, kapasitas
dari baterai Lithium lebih besar dibandingkan dengan baterai Lithium-Ion karena
kepadatan energinya lebih tinggi. Baterai Lithium juga tahan lama dibandingkan
baterai Lithium-Ion yang efektif hanya untuk sekitar 3 tahunan.
Dari
unsur pembentuknya, baterai Lithium mengunakan logam Lithium sebagai anodenya.
Sedangkan pada baterai Lithium-Ion, digunakan beberapa campuran unsur unsur
lain untuk membentuk anodenya.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
-
Baterai Lithium adalah baterai primer
(baterai sekali pakai) yang menggunakan logam Lithium sebagai anodenya.
-
Dikarenakan bentuknya, baterai Lithium
dikenal juga dengan baterai koin (coin battery), atau baterai kancing (button
cell).
-
Prinsp kerja baterai Lithium adalah dengan
reaksi redoks untuk menghasilkan energi listrik.
-
Keunggulan utama baterai Lithium adalah
daya tahannya yang lama dan arus yang dihasilkan lebih tinggi daripada baterai
jenis lain.
-
Penggunaan baterai Lithium pada umumnya
adalah pada peralatan yang memerlukan umur panjang seperti pada jam tangan, alat
oseanografi, dan alat pacu jantung.
III.2
Saran
Penulis
belum menjabarkan lebih rinci pada keunggulan dan kekurangan baterai Lithium.
Terdapat juga peraturan – peraturan khusus tentang baterai Lithium yang belum
dijabarkan.
Kedepannya,
penulis akan mencari lebih banyak sumber yang bisa dipercaya agar dapat membuat
suatu tulisan yang lebih utuh dan detail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar